Pildacil ini berbeda jika dibandingkan dengan lomba-lomba yang pernah aku ikuti. Selain bisa dikenal oleh orang, disinilah aku tau kompetisi, kerjasama, ilmu agama yang lebih dalam dan masih banyak lagi. Tapi yang paling penting, dari Pildacil ini aku jadi memantapkan langkahku untuk meraih cita-citaku sekarang ini. Itu kenapa di setiap thausiyahku, saya selalu berusaha menyampaikan dengan cerita, tapi tetap lewat beramar ma'ruf nahi mungkar. Aku ingin sekali mengajak anak-anak muda nggak negative thinking sama ilmu agama. Kesannya terlalu berat lah, terlalu disiplin lah.., dll. Walaupun dengan ilmu yang sangat terbatas ini. Ngomong emang gampang ya, tapi kita harus DO SOMETHING GUYS!
Saya juga sama-sama belajar untuk jadi muslim yang baik. Emangnya kalau pernah ikut pildacil terus kita nggak punya dosa? enggak juga, saya masih dalam taraf menjadi, jadi ya msh belajar.
Umm.., tapi, kayaknya kurang tepat kalau aku dibilang dacil sekarang ini, soalnya umurku sudah 16 tahun. Jadi sudah remaja. Hehehe. Kalau dulu waktu pildacil itu aku berumur 11 tahun. Aku mau bagi pengalaman aja waktu di pildacil dulu lewat foto-foto ini... Sekalian buat nostalgia untuk penggemar pildacil dulu.. hehehe *emang ada ya..*
Ini semua, dukungan-dukungan, waktu grand final. Dan itu mobil lativi yang selalu mengantarkan kita...
Sepertinya cukup untuk pildacil. Tunggu postingan selanjutnya ya.
rone fotonya zagar mana? huahua
ReplyDeleteyehh, giliran suruh komen, malah yang ini yang dikomenin.= =, yg itu 3 besar ituaku kiki zagar
ReplyDeleteapakah ini Rona Mentari yang ngisi acara kartun Cloud Bread di RTV? anak saya suka banget. tiap sore stand by engga pernah lewat. keren. :)
ReplyDelete